Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Legenda Di Balik Dua Batu Kembar Pantai Tanjung Layar-Sawarna

Pantai Tanjung Layar Sawarna
Bantensite - Siapa sih yang tidak kenal dengan Pantai indah di Lebak Selatan yang tersohor dengan dua batu kembarnya ini?, pastinya Bansiters semua sudah tau dong yaa?. Yupp, Pantai yang kami maksud ini adalah pantai indah di Lebak Selatan - Banten, yaitu Pantai Tanjung Layar Sawarna.

Pada postingan kali ini sayangnya kita tidak akan membahas tentang keindahan dan pesona pantainya yang mendunia itu guys, melainkan kita akan sedikit menguliti asal usul, dan legenda tersembunyi di balik batu kembar ikonik yang berdiri kokoh di Pantainya, tepatnya di Pantai Tanjung Layar.

Ketika mendengar sebuah nama mungkin salah satu pertanyaan yang akan muncul di benak kita adalah “Kenapa nama itu yang di pakai?”. Dan mungkin pertanyaan itu juga berlaku pada Pantai Tanjung Layar di Banten Selatan ini. Saat kita mendengar namanya mungkin kita akan bertanya, “Kenapa dinamakan pantai Tanjung Layar?” bukan begitu?. Oke Bansiters, kayaknya gak perlu banyak basa-basi kita yaa, langsung ke intinya aja.

Baca Juga : Asal Usul Penamaan Desa Wisata Sawarna Sawarna

Menurut cerita yang beredar di masyarakat, di balik keindahan dan kokohnya batu kembar yang berada di Pantai Tanjung Layar Sawarna ini tersembunyi sebuah Misteri dan Legenda yang ternyata masih ada kaitannya dengan Legenda tanah pasundan, Sangkuriang. Konon, Pantai indah bernama Tanjung Layar di Sawarna ini juga diceritakan dalam babad sunda dan legenda pesisir Pantai Selatan.

Selain itu, menurut para sesepuh Banten Selatan atau Tanah Pakidulan, mereka meyakini bahwa dua batu kembar yang berdiri kokoh tersebut adalah perwujudan dari dua buah kekuatan Sangkuriang yang akan dijadikan Layar Perahunya. Seperti yang telah kita ketahui bersama, dalam legenda Sangkuriang tersebut Dayang Sumbi/Rarasati (Ibu Sangkuriang) memberikan sebuah syarat pada Sangkuriang untuk membuat sebuah Telaga dan sebuah Perahu hanya dalam waktu satu malam, hingga ayam berkokok. Syarat ini diberikan Dayang Sumbi pada Sangkuriang dengan tujuan agar Sangkuriang gagal dan dapat menghindari rencana Sangkuriang untuk menikahinya.

Baca Juga : Pantai Sawarna, The Hidden Paradise in Banten

Namun ketika pekerjaannya tinggal sedikit lagi dan hampir selesai, ternyata ayam jantan mulai berkokok menandakan pagi datang dan waktu telah habis. Sangkuriang pun gagal memenuhi syarat yang diajukan oleh Dayang Sumbi, dan ketika dia mengetahui bahwa ia telah gagal, sangkuriang marah sejadi-jadinya dan menendang perahu yang ia buat hingga terpental kesebelah utara dan mendarat terbalik, perahu Sangkuriang inilah yang kemudian menjadi Gunung Tangkuban Perahu. Sementara Layar dari perahu tersebut dilemparnya ke bagian Pantai Selatan Jawa dan berdiri kokoh menatap Samudera, dan Layar ini jugalah yang kemudian kita kenal sebagai batu kembar yang dinamai Batu Layar atau Tanjung Layar.

Itulah asal usul dan legenda yang tersembunyi dibalik kokohnya dua batu kembar di Pantai Tanjung Layar Sawarna, yang telah diolah dari berbagai sumber. Dan ini jugalah akhir dari postingan Bantensite kali ini dengan judul Legenda dibalik Dua Batu Kembar Tanjung Layar-Sawarna. Semoga postingan kali ini bisa  bermanfaat bagi para Bansiters semua.